Jumat, 08 Juni 2012

Mengalah dan Dipersalahkan

Aku tahu apa kelemahanmu. Hal-hal yang membuatmu merengek-rengek kaya anak kecil.
Hal yang tidak bisa menjauhkanmu dariku. Seharusnya aku tahu itu dari dulu! Seharusnya aku tidak perlu cemas.

Aku yang selalu cemas. Itu yang membuatku selalu mengalah di hadapanmu.
Asal kamu tahu, bagiku meminta maaf bukan perkara yang mudah. Tidak sepertimu yang dengan mudah mengucapkannya. Bagiku, ini harga diri! Jadi, hatiku selalu tak rela kalo aku meminta maaf untuk kesalahan yang tidak aku lakukan! Asal kamu tahu, selama ini aku melakukannya hanya untuk membuatmu tenang dan bisa berbaikan lagi.

Sulit rasanya menghadapimu yang kekanak-kanakan! Ya, mungkin orang lain akan menganggapmu dewasa, bahkan mungkin keluargamu sendiri akan berpikir seperti itu. Tapi aku tetap melihatmu seperti anak kecil.
Mungkin selama ini aku salah,,kamu tak pernah memakai topeng di depanku, tapi di depan mereka! Topeng kedewasaanmu itu! Haha

Rasanya aneh menghadapi keegoisanmu. Ketidakinginan dipersalahkan. Pelemparan kesalahan pada orang lain, yang kebetulan, hanya aku yang mau menerimanya.
Tidak, tapi mulai sekarang dan seterusnya tidak! Aku akan mengajarkanmu menjadi orang dewasa yang mau menerima kesalahannya sendiri. Mulai sekarang, aku tidak akan meminta maaf untuk kesalahan yang tidak aku lakukan!

Belajarlah...tak semua orang bisa menerimamu sepertiku. Suatu saat, akan tiba masa di mana sikapmu itu berbenturan dengan orang lain yang bukan aku. Saat itulah kamu akan mengerti.
Mulai sekarang, aku tak akan memanjakanmu lagi..
Hadapilah,,dewasalah!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar