Jumat, 22 November 2013

Izinkan Saya

Tuhan, izinkan saya menemaninya.
Menyambutnya dengan senyuman ketika dia pulang.
Menyekat keringatnya ketika dia kelelahan.
Memberinya secangkir teh manis hangat selepas pulang kerja.
Memeluknya ketika dia butuh dikuatkan.
Berbagi beban, bukan menjadi beban.
Setidaknya beban pikirannya.
Tuhan, izinkan saya terus berada di sampingnya, memberi dukungan.
Berbagi suka cita dan senyuman.
Berbagi kisah dan canda.
Tuhan, izinkan saya menemaninya, seumur hidup.

Read More......

Kamis, 07 November 2013

Negeri Para Bedebah - Tere Liye

Judul : Negeri Para Bedebah
Penulis : Tere Liye
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama

"Aku konsultan keuangan profesional, aku tidak peduli dengan kemiskinan. Yang aku cemaskan justru sebaliknya,kekayaan, ketika dunia dikuasai segelintir orang, nol koma dua persen, orang-orang yang terlalu kaya."
"Ya, kaubayangkan, ketika satu kota dipenuhi orang miskin, kejahatan yang terjadi hanya level rendah, perampokan, mabuk-mabukan, atau tawuran. Kaum proletar seperti ini mudah diatasi, tidak sistematis dan jelas tidak memiliki visi-misi, tinggal digertak, beres. Bayangkan ketika kota dipenuhi orang yang terlalu kaya, dan terus rakus menelan sumber daya di sekitarnya. Mereka sistematis, bisa membayar siapa saja untuk menjadi kepanjangan tangan, tidak takut dengan apapun. Sungguh tidak ada yang bisa menghentikan mereka selain sistem itu sendiri yang merusak mereka."

Pertama kali tahu ada buku ini dari Fans Page-nya Gramedia Pustaka Utama(GPU).
Langsung tertarik dengan judul bukunya, kemudian dengan covernya.


Cover Negeri Para Bedebah
Keren kan?? :)
Awalnya saya pikir isinya tentang caci-maki, sumpah-serapah - dalam bahasa yang disesuaikan tentu saja- tentang negeri ini, ternyata..isinya beda dari yang saya bayangkan!

Halaman awal menceritakan tentang Thomas. Seorang konsultan keuangan. Tiba-tiba dia harus berhadapan dengan orang di masa lalunya, orang yang sangat dia hindari, Om Liem. Om Liem adalah pemilik Bank Semesta yang sedang terancam bangkrut karena krisis ekonomi. Sebelumnya dia menolak untuk membantu Om Liem, tapi sesudah melihat keadaannya, akhirnya, Thomas bersedia membantu agar bank tersebut tidak sampai dijual asetnya. Disini, terjadilah intrik-intrik untuk mewujudkan hal tersebut. Mulai dari para wartawan, berbicara dengan orang-orang berpengaruh, sampai pelarian dari polisi.
Dengan membantu menangani kasus ini, secara tidak langsung Thomas dihadapkan dengan masa lalunya kembali. Ternyata penjahat dari masa lalunya muncul lagi. Mampukah Thomas menangani kasus ini dengan baik? Atau kah dia harus bertekuk lutut di hadapan masa lalunya?

Hal yang menarik dari buku ini adalah ceritanya yang singkat dan cepat, durasi ceritanya hanya 2 hari. How hectic and rushing! Mirip dengan ciri khas alur cerita sang penulis legendaris, Dan Brown, dengan banyak adegan action, tapi tentu saja tanpa thiller. Salah satu adegan favorit saya adalah saat aksi kejar-kejaran dengan polisi. Tapi, di balik kisah Thomas ini, terselip cerita yang mencerminkan kehidupan perekonomian dan politik di negeri ini. Bagaimana orang dengan jumlah populasi nol koma dua persen bisa begitu berpengaruh.

Kekurangannya hanya pada istilah ekonomi yang lumayan banyak dan kurang dapat dimengerti oleh orang awam seperti saya. Tapi tentu saja ada penjelasan dan analogi yang cukup membantu.

Dibalik itu semua, saya sangat merekomendasikan buku ini! Kalau kalian penyuka karya Dan Brown, saya yakin kalian akan suka buku ini! ;)

Buku setebal ini cuma berdurasi 2 hari

Read More......