Rabu, 25 Desember 2013

:(

Aku kira aku sudah dewasa, tapi aku salah.
Aku masih selemah ini.
Aku masih bisa menangis untuk hal seperti ini.
Aku masih bisa cemburu ketika dia sibuk dengan pekerjaannya. Bahkan dia seperti tak punya banyak waktu untuk dirinya sendiri, apalagi denganku. :(

Sebenarnya aku lebih suka pekerjaannya yang dulu. Dia masih punya banyak waktu bahkan untuk menekuni hobinya.
Tapi ya tentu saja, prioritasnya sekarang adalah keluarganya.
Memangnya kamu ini siapa res?!

Yang bisa kulakukan sekarang adalah mencari pengalihan perhatian dari memikirkannya, kerja adalah salah satunya. Sialnya kalau libur gini dan dia kerja, aku bingung harus mencari pengalihan perhatian seperti apa. :(

Tuhan, aku hanya ingin punya waktu lebih lama bersamanya. Apa permintaanku berlebihan??

Read More......

Jumat, 22 November 2013

Izinkan Saya

Tuhan, izinkan saya menemaninya.
Menyambutnya dengan senyuman ketika dia pulang.
Menyekat keringatnya ketika dia kelelahan.
Memberinya secangkir teh manis hangat selepas pulang kerja.
Memeluknya ketika dia butuh dikuatkan.
Berbagi beban, bukan menjadi beban.
Setidaknya beban pikirannya.
Tuhan, izinkan saya terus berada di sampingnya, memberi dukungan.
Berbagi suka cita dan senyuman.
Berbagi kisah dan canda.
Tuhan, izinkan saya menemaninya, seumur hidup.

Read More......

Kamis, 07 November 2013

Negeri Para Bedebah - Tere Liye

Judul : Negeri Para Bedebah
Penulis : Tere Liye
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama

"Aku konsultan keuangan profesional, aku tidak peduli dengan kemiskinan. Yang aku cemaskan justru sebaliknya,kekayaan, ketika dunia dikuasai segelintir orang, nol koma dua persen, orang-orang yang terlalu kaya."
"Ya, kaubayangkan, ketika satu kota dipenuhi orang miskin, kejahatan yang terjadi hanya level rendah, perampokan, mabuk-mabukan, atau tawuran. Kaum proletar seperti ini mudah diatasi, tidak sistematis dan jelas tidak memiliki visi-misi, tinggal digertak, beres. Bayangkan ketika kota dipenuhi orang yang terlalu kaya, dan terus rakus menelan sumber daya di sekitarnya. Mereka sistematis, bisa membayar siapa saja untuk menjadi kepanjangan tangan, tidak takut dengan apapun. Sungguh tidak ada yang bisa menghentikan mereka selain sistem itu sendiri yang merusak mereka."

Pertama kali tahu ada buku ini dari Fans Page-nya Gramedia Pustaka Utama(GPU).
Langsung tertarik dengan judul bukunya, kemudian dengan covernya.


Cover Negeri Para Bedebah
Keren kan?? :)
Awalnya saya pikir isinya tentang caci-maki, sumpah-serapah - dalam bahasa yang disesuaikan tentu saja- tentang negeri ini, ternyata..isinya beda dari yang saya bayangkan!

Halaman awal menceritakan tentang Thomas. Seorang konsultan keuangan. Tiba-tiba dia harus berhadapan dengan orang di masa lalunya, orang yang sangat dia hindari, Om Liem. Om Liem adalah pemilik Bank Semesta yang sedang terancam bangkrut karena krisis ekonomi. Sebelumnya dia menolak untuk membantu Om Liem, tapi sesudah melihat keadaannya, akhirnya, Thomas bersedia membantu agar bank tersebut tidak sampai dijual asetnya. Disini, terjadilah intrik-intrik untuk mewujudkan hal tersebut. Mulai dari para wartawan, berbicara dengan orang-orang berpengaruh, sampai pelarian dari polisi.
Dengan membantu menangani kasus ini, secara tidak langsung Thomas dihadapkan dengan masa lalunya kembali. Ternyata penjahat dari masa lalunya muncul lagi. Mampukah Thomas menangani kasus ini dengan baik? Atau kah dia harus bertekuk lutut di hadapan masa lalunya?

Hal yang menarik dari buku ini adalah ceritanya yang singkat dan cepat, durasi ceritanya hanya 2 hari. How hectic and rushing! Mirip dengan ciri khas alur cerita sang penulis legendaris, Dan Brown, dengan banyak adegan action, tapi tentu saja tanpa thiller. Salah satu adegan favorit saya adalah saat aksi kejar-kejaran dengan polisi. Tapi, di balik kisah Thomas ini, terselip cerita yang mencerminkan kehidupan perekonomian dan politik di negeri ini. Bagaimana orang dengan jumlah populasi nol koma dua persen bisa begitu berpengaruh.

Kekurangannya hanya pada istilah ekonomi yang lumayan banyak dan kurang dapat dimengerti oleh orang awam seperti saya. Tapi tentu saja ada penjelasan dan analogi yang cukup membantu.

Dibalik itu semua, saya sangat merekomendasikan buku ini! Kalau kalian penyuka karya Dan Brown, saya yakin kalian akan suka buku ini! ;)

Buku setebal ini cuma berdurasi 2 hari

Read More......

Rabu, 07 Agustus 2013

Meragu

Kata-katanya selalu ajaib. Ya, laki-laki itu, yang mengisi hatiku sekarang.
Bahkan ketika aku sedang meragu. Hal-hal yang banyak ditakutkan wanita ketika mendengar kata 'menikah'.
Ya aku takut. Sebut saja aku pengecut! Aku memang seperti itu.
Tapi kau, selalu bisa menjawab ketakutanku dengan baik. Membuatku lebih tenang.

Bahagia. Ya, itu yang selalu kita inginkan. Bahkan ketika kita berencana menikah. Mana ada orang yang berencana ingin hidup sedih??
Tak ada tentu. Dan aku, lagi-lagi, selalu memikirkan hal terburuk dari setiap tindakan.
Ya, menikah. Aku takut tidak bahagia.
Aku pernah berpikir untuk tidak menikah daripada menikah dan tidak bahagia. Ketika hidup sendiri, tentu kau tidak akan pernah mengecewakan dirimu sendiri kan?
Sedangkan bersama orang lain, akan selalu ada konflik.
Aku takut. Iya. Tetapi ketakutan terbesarku rasanya masih bisa aku antisipasi dari sekarang.
Ada dua. Lalu aku bertanya pada lelaki itu, tentang ketakutanku ini.

Lalu apa jawabannya?
1. Aku takut bercerai, kataku. Lalu dia bilang "Ya sudah tidak usah bercerai. Setelah menikah, kita bubarkan saja menteri agama, biar gak bisa cerai!" Yeah, how briliant it is! -_____-"
"Tapi kan, dalam Islam, tetap ada talak!" kataku menanggapi jawaban konyolnya dengan serius. "Ya sudah, kita hapuskan saja kata-kata itu!". Hih! Udah ngerasa kaya Tuhan nih orang! -______-" *speechless*

2. Aku takut diduain, kataku.
"Saya kan sudah kenal sama kamu, keluarga kamu. Kamu pun seperti itu, mana mungkin saya rusak hubungan ini. Dan lagi nanti mah punya anak, gak kan mungkin kepikiran kaya gitu." jawabnya.
"Tapi kan cowok mah bisa aja kaya gitu!" balasku.
"Ya tergantung cewenya juga sih..." katanya.
"Tuh kan..." kataku.
"Coba kamu sebutin apa alasanku sampe selingkuh?" tantangnya.
"Ya gak tau! Mungkin ceweknya lebih cantik,,," jawabku.
"Gini deh, saya punya pengalaman buruk tentang itu. Jadi saya tak ingin itu terjadi pada keluarga atau anak-anak saya kelak." katanya.

Well, akhirnya aku percaya padanya. Setidaknya, aku akan pegang omongannya. Setidaknya aku bisa mengantisipasi hal buruk tersebut dari sekarang.
Lebih lega.. :)

Padahal, tadinya, kalo point no.2 itu tetap dia keukeuh (misalnya poligami), diriku lebih milih mundur, dan mungkin tidak akan menikah.hehe v-.-

Read More......

Minggu, 21 April 2013

Penculikan

Sabtu kemarin, Puteri diculik oleh Kesatria. Dia membawaku ke dunia lain, dunia dongeng.

Kami disambut oleh Winnie the pooh.

Winnie The Pooh
Berlanjut dengan Nagini. Hey, Kesatria ternyata bisa bahasa ular! :D
Nagini
Lalu kami bertemu kancil, lutung (yang sedang menunggu puteri), kura-kura ninja, rusa sinterklaus,
Saya dan Rusa
ularnya Medusa,
Ular Medusa
Peter Parker,
Peter Parker Lagi Bobo Siang
Me n Peter Parker
burung garuda yang keren,
Lambang Negara Kita
dan banyak lagi!



Ini Aslinya Berisik!

Orang-orang disini menyebut tempatnya kebun binatang.

Read More......

Minggu, 07 April 2013

Kisah Puteri dan Kesatria (KPK)

Puteri
Aku adalah puteri. Mempunyai orang tua yang baik. Mereka jarang marah. Bagaimana bisa mereka marah kalau sekali bentak, aku langsung menangis. Walau dengan fisikku yang tidak terlalu kuat (aku sering sakit-sakitan dari kecil, mungkin itu juga yang membuat mereka tidak tega padaku), aku selalu punya keinginan besar.

Segala kebutuhanku selalu tercukupi. Bahkan kadang berlebih. Suatu saat Sang Ratu, ibundaku pernah membelikan jas hujan, aku hanya memakainya sekali. Aku lebih memilih hujan-hujanan karena tak ada orang lain yang memakainya. Kadang aku tidak suka bila berbeda dengan yang lain. Ketika mamaku membelikanku tas gendong pink lucu bergambar puteri sepertiku, aku merasa teman-teman wanita sekelasku iri padaku. Mereka menginginkannya. Sampai ada seorang teman merusaknya. Aku kesal, tapi biarlah.

Sampai aku tumbuh dewasa, aku ingin berpetualang. Ingin mandiri kataku. Orang tuaku sebenarnya tidak terlalu rela jauh-jauh dariku. Tapi mereka, lagi-lagi tidak bisa menolak kemauanku.

Keluar dari istana itu menyenangkan, karena kau bisa bebas melakukan apa saja. Tak ada pengawal, tak ada orang tua yang cerewet dan mengkhawatirkan kesehatanmu. Walau kadang mereka tetap menghubungiku, menanyakan segala macam, dan segala kebutuhanku tetap disokong oleh mereka. Ya, aku tidak benar-benar mandiri ternyata, tapi aku bersyukur dengan kebebasanku.
Beruntungnya, aku berkenalan dengan teman-teman yang baik. Tak ada yang jahat. Lingkunganku masih seperti itu, tak terlalu beda dengan di istana. Mungkin karena itu, aku tetap merasa nyaman. Semua orang menyukaiku, setidaknya di depanku. Karena aku tidak terlalu suka konfrontasi. Aku lebih suka damai.
Aku percaya dengan kejahatan, dan orang-orang jahat itu ada, seperti raksasa. Tapi mereka jauh, tak ada di dekatku.


Kesatria
Dia adalah kesatria. Seorang lelaki dari kalangan itu. Seorang petarung. Dalam kehidupannya, dia pernah mereguk kekalahan dan kemenangan. Sudah jatuh bangun, bahkan mungkin merangkak. Hidup tak pernah mulus baginya. Mendengarkan ceritanya seperti membaca buku dongeng. Sangat jauh dari kehidupanku. Kadang aku iri dan sedih mendengarkannya. Sedih, karena aku merasa kehidupanku jauh lebih beruntung darinya. Tapi aku tahu dia menikmatinya, semua proses hidupnya itu. Dan aku iri, iri karena itu semua yang membuatnya lebih bijaksana, jauh lebih bijaksana dari orang-orang seusianya. Bukankah intan yang indah didapat dari tempaan tekanan dan panas bumi?!

Lalu bagaimana dua dunia yang berbeda ini bisa saling beririsan? Ah, itu cerita lain yang rumit. Cerita yang diciptakan Tuhan untuk kami. Bukankah kami masih berada di bawah langit yang sama?

Read More......

Sabtu, 23 Februari 2013

...dan aku jatuh cinta (lagi)

Ah, secepat itu res jatuh cinta? Padahal kemarin baru patah hati..
hehe,,jatuh cintanya masih sama orang yang sama kok.. :D
Iya, dia udah putus sama pacarnya. Dan saya tentu saja senang! ^^ *oh,ya Tuhan,maafkan*
So,here we're continuing our story! :)
and I fall in love again with him!
Yah,emang gak bisa jauh-jauh dari orang itu,,he's like my sun, and I fall on his gravity!
Sesakit apapun kemarin, rasanya sudah terbayar semua. :)
Yah,mungkin aku mulai gila! XD

I hope there will be a happy ending for our story.. (^A^)

XOXO

Read More......

Selasa, 15 Januari 2013

I.K.S

Karena hati bukan memilih, tapi dipilih.
Seandainya aku mampu memilih, aku tak akan memilihmu. Aku cukup tau diri.
3 hari sudah, rasanya cukup untuk berduka.
bukannya luka ini sudah lenyap tak bersisa, hanya saja aku tak mau larut terlalu lama.
pasrah bukan berarti kalah. aku bisa mengerti makna kalimat itu sekarang.
aku hanya ingin terus berharap.
bukankah hidup masih terus berjalan?
bukankah semuanya sudah digariskan? Lalu kenapa kita takut untuk berusaha?! Berharap.
memang sulit awalnya.
membiarkan waktu mengobati luka ini. walau mungkin akan berbekas, setidaknya aku tidak harus diam.
Tuhan, apapun rencanamu, semoga kami bahagia.
Semoga siapapun pendampingnya kelak, bisa membantu dan menemaninya mewujudkan mimpi.
Semoga dia bisa membuatmu tersenyum selalu, seperti kau pernah melakukannya dulu padaku.
Yang bisa kulakukan sekarang adalah berdamai. Berdamai dengan keadaan. Berdamai denganmu. Hanya saja, aku tidak tau darimana harus memulai.

Tiga hari sebelumnya:
kalo aku ditanya apa yang dirasakan saat patah hati, maka jawabannya adalah dingin. Membeku.
Ya itu yang aku rasakan malam itu. Aku benar-benar kedinginan sekaligus limbung tidak bisa berbuat apa-apa.
Saat itu kau bilang kau sudah menjalin hubungan dengan wanita lain. Dia yang mengharapkanmu dari dulu.
Kau tidak tau, aku juga sama sepertinya, hanya terlalu bingung bagaimana menyampaikannya.
Lalu aku katakan perasaanku padamu.
Kamu jawab sama, tapi...tentu saja kamu tidak bisa mengingkari kata-katamu sendiri,ya kan? Atau perasaanmu padanya lebih besar daripada kepadaku. Entahlah, hanya kamu dan Tuhan yang tau.
Aku butuh penjelasan, pikirku. Lalu kau menceritakannya.
Tapi aku malah tidak bisa berpikir. Hanya menangis. Walau tubuhku sudah tak dingin setelah mendapatkan telpon darimu.
Kemudian, aku hanya menertawakan semua ini. How funny is it! Mungkin Tuhan sedang berkelakar denganku.

Read More......

Kamis, 10 Januari 2013

My First Japanese Lesson

Sebenernya udah seneng dan familiar sama bahasa Jepang itu udah dari kapan tau. Niat untuk mengerti bahasanya dari pas kuliah, tapi gak jadi mulu.
Akhirnya baru terlaksana sekarang sesudah lulus. Tepatnya kemarin.hehe
Iya, saya milih kursus, karena untuk belajar otodidak saya gak bisa. Biar ada kurikulum yang jelas, dan ada ujian atau tesnya biar terpacu belajarnya.

Dan pelajaran pertama saya adalah perkenalan (tentu saja). Ini kata-kata perkenalan yang diajarin, yang kayanya udah sangat familiar:

Hajimemashite! (Perkenalkan)
Watashi wa ~ desu (Saya ~ *diisi nama* )
Watashi wa ~ ni sundeimasu (Saya tinggal di ~ *diisi nama daerah* )
Dojoyoroshiku, onegaisimasu (Senang berkenalan dengan Anda)
Udah itu diajarin nulis huruf-huruf hiragana. Seperti ini:
Dari atas ke bawah: a i u e o ka ki ku ke ko sa shi su se so
Dari atas ke bawah: ta chi tsu te to na ni nu ne no

Maafkan, masih jelek. heu,,ini tuh kaya ngegambar atau nulis huruf Arab, ga terlalu berbakat. :(
Udah sih baru itu aja, besok masuk lagi katanya mau dites hafalan huruf-huruf tersebut. Do'akan ya kawan, semoga bisa! Yosh!! (^.^)9 *iket kepala*

Read More......